sosiologi agama dan wilayah kajian
Bagikan Artikel

Istilah sosiologi agama terdiri dari dua kata kunci yakni sosiologi dan agama. Pemahaman atas konsep dasar teori sosiologi agama harus dimulai dari definisi setiap kata kunci. Secara etimologi, kata sosiologi berasal dari dua suku kata, socius dan logos. Dua suku kata ini pertama kali dijumpai di karya August Comte tahun 1798-1857 berjudul ―Cours De Philosophie Positive‖ (Pramono, 2017).

August Comte adalah seorang filsuf berkebangsaan Prancis dan merupakan seorang tokoh yang mengenalkan untuk pertama kali istilah sosiologi ke khalayak umum sehingga kemudian disepakati di kalangan para pakar August Comte sebagai Bapak Sosiologi. Socius artinya masyarakat dan logos berarti ilmu. Maka bila dilihat dari aspek etimologis, secara sederhana sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat (Fauzi, 2017).

Menurut Sindung Haryanto (2015), sosiologi mempelajari bagaimana manusia saling berinteraksi secara teratur. Keteraturan interaksi akan melahirkan pola tertentu atau prinsip dasar yang mengatur hubungan sosial antara manusia sebagai individu dan masyarakat sebagai kelompok sosial.

Emile Durkheim memaknai agama sebagai sistem yang menyatu mengenai berbagai kepercayaan dan yang terpisah dan terlarang, kepercayaan-kepercayaan dan peribadatan-peribadatan yang berkaitan dengan benda-benda sakral. Sedangkan Radclife Brown mengemukakan definisi agama secara lebih substansial.

Menurutnya, agama merupakan ekspresi suatu bentuk ketergantungan pada kekuatan diluar diri manusia yakni kekuatan spiritual (Scharf, 2004). Lain halnya dengan dua tokoh di atas, Hans Kung menegaskan bahwa agama bukan sekedar menyangkut hal-hal teoritis (Safei, 2017).

Namun agama menyangkut sikap dan cara hidup berdasarkan pedoman yang bersumber pada norma dan agama berperan sebagai salah satu sumber norma kehidupan. Berangkat dari paparan definitif dari dua kata kunci tersebut maka sosiologi agama dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari fenomena agama dengan menggunakan perspektif, pendekatan dan kerangka teori sosiologi. Kerangka teori ini bisa berfokus di ranah individual maupun kelompok organisasi keagamaan. Sederhananya, agama adalah objek analisa dan sosiologi merupakan pisau analisanya.

Beberapa Kontroversi

Sejak tahun 70-an di indonesia koma banyak orang tidak terima dan mempertanyakan upaya menjadi agama sebagai objek studi.agama adalah barang jadi yang tidak perlu dikaji secara akademik titik agama bagi mereka cukup dipelajari dan diamalkan saja tidak.

Kesalahpahaman itu muncul dari problem psikologis biologis dari masyarakat yang memperlakukan agama secara sangat pribadi titik kajian sosiologi agama tidak sesuai dengan keyakinan agamanya mereka.

Bisa jadi pula orang Cukup terganggu jika agama sendiri diperlakukan sebagai sesuatu yang setara dengan agama-agama lain dan bukan sebagai agama yang superior dan paling benar sebagaimana keyakinannya.

Mengapa Sosiologi Agama Masih Kontroversi di Indonesia?

Beberapa kontroversi itu terjadi karena iklim dan mental akademis masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya menerima kajian agama secara akademis ilmiah ( muttaqin. 2019:xi). Kehidupan bersama belum diletakkan dan didasarkan pada ilmu pengetahuan sebagai basis pembangunan peradaban.

Banyak problem psikologis teologis yang dari masyarakat memperlakukan agama secara sangat pribadi dan dogmatisme keagamaan

Orang banyak salah paham pada aspek makna sosiologi agama dalam mempelajari agama.

Bagaimana Kalau Saling Memperkaya Saja?

Jika. Ada wahyu agama bertentangan dengan bukti dan temuan sosiologis itu jika mematahkan fakta bahwa itu adalah wahyu sebagai realitas yang dipercayai kebenarannya oleh penganut.

Sebaliknya orang yang mempercayai Wahyu berasal dari Tuhan tidak menjadi Wahyu itu sebagai alat yang bisa menyangkal atau menyalahkan hasil amatan ahli sosiologi agama.

Bedanya iman secara implisit mempercayai, bukan mempertanyakan. Sebaliknya, sosiolog bertanya makna orang iman dan menjadikannya sebagai konteks yang demikian memang sulit bertemu, namun dua perspektif tadi bisa saling memperkaya enrich satu dengan yang lain tanpa harus saling menegasikan.

Prinsip Kunci Perspektif Sosiologi Agama

sosiologi agama

Ada perbedaan antara ilmuwan sosiologi agama dan penganut agama dalam melihat agama Titiek Penganut Agama kepemilikan atas agama itu sangat tinggi titik dampaknya adalah melihat agamanya absolut dan Superior atas yang lain. Perspektif yang digunakan oleh seorang penganut adalah wahyu Tuhan sebagai kebenarannya. Wahyu adalah dalil tertinggi dalam praktik keberagaman nya.

Sementara bagi ilmuwan sosiologi agama, ia bekerja dalam wilayah yang netral. Absolutisme dan klaim kebenaran yang tunggal tidak ada dalam perspektif ilmu sosiologi agama memotret agama-agama itu dari sudut pandang yang empiris.

Ketika menjadikan sosiologi agama sebagai perspektif maka ia memotret agama dari sudut pandang empiris dan objektif artinya bukti empiris fenomena keagamaan yang sedang dilihat menjadi basis interpretasi sosiologi agama melakukan proses pemaknaan atas agama berdasarkan pada bukti fakta dan data empiris di lapangan.

Dalam pengertian lain bahwa interpretasi ilmuwan sosial tidak bisa dibenarkan atau disalahkan melalui doktrin agama tertentu titik tidak ada superioritas satu agama terhadap agama lainnya dalam interpretasi sosiologis. Tidak ada klaim benar salah terhadap agama agama bagi ilmuwan sosial (soehada.  2021:26-27).

Fenomena keagamaan tidak terbatas pada peristiwa-peristiwa tertentu Namun juga melihat ajaran kitab suci dan segala perangkat keagamaan bisa dipotret dari perspektif sosiologi agama.

Namun cara melihatnya berbeda dengan ilmu teologi dan atau penganut agama Titik seperangkat ajaran seperti Wahyu Tuhan, dan doktrin yang disakralkan oleh pemeluk agama dilihat sebagai fakta bahwa ada masyarakat Agama yang meyakini kebenaran dan mempraktikkan Wahyu itu.

Secara lebih jauh dalam perspektif sosiologi agama, seperangkat ajaran seperti Wahyu dan lain sebagainya nanti dipekerjakan sebagai sumber legitimasi bagi dunia nyata yang terbentuk secara sosial.

Karena telah sosiologi agama empiris atas agama, maka sosiologi agama tidak digunakan untuk mengevaluasi menerima atau menolak isi keyakinan agama. Ini adalah prinsip penting ketika menerapkan sosiologi agama sebagai perspektif. Akan sangat berbeda misalnya jika nantinya penganut menjadikan hasil dari perspektif sosiologi agama sebagai evaluasi koreksi dan bahkan masuk atas keberagamaan mereka titik bahkan bisa jadi penganut ajaran mengkritik para ahli sosiologi agama atas fenomena keberagamaan yang ditelitinya dan sudah barang tentu itu tidak masalah karena sosiologi agama sebagai ilmu terbuka akan kritik.

Apa yang Perlu diungkap dari Sosiologi Agama

  1. Makna agama bagi ikatan sosial seperti peran keagamaan dan kolektivitas keagamaan, ritual dan praktik keberagaman yang memiliki fungsi integrasi sosial.
  2. Modernitas dan sifat dasarnya seperti itu spiritual marketplus, agama dan masyarakat virtual,, agama dan otoritas di zaman internet, fashion keagamaan dan film dan seni keagamaan dan banyak isu lainnya.
  3. Tindakan-tindakan sosial keagamaan titik Hal ini misalnya dapat dicontohkan pada peran peran agama yang mendorong pada tindakan-tindakan tertentu keputusan-keputusan yang didasarkan pada agama.
  4. Dominasi dan kekuasaan seperti stratifikasi sosial keagamaan, leadership keagamaan, Kharisma dan aktor sosial keagamaan .hingga pada isu-isu politik keagamaan dan gerakan sosial agama.
  5. Masalah masuk akal dan tidak masuk akal dalam keagamaan. tekanan dalam konteks ini bukan pada verifikasi kebenaran suatu agama namun lebih tindakan manusiawi dan kesadarannya. Contoh isu yang bisa diberikan adalah pilihan rasional keagamaan ide-ide keagamaan, agama sebagai legitimasi  pseudo agama dan superstition dan magi.
  6. Struktur-struktur masyarakat Agama dan komunitas komunitasnya. Yang bisa dilihat dari hal ini adalah proses adaptasi keagamaan, pengajaran, integrasi sosial keagamaan nilai norma dan etika keagamaan yang menjadikan pemeluk agama memiliki komunitas dan struktur yang berjenjang.
  7. Perubahan sosial keagamaan seperti dinamika sosial, perkembangan teknologi informasi hingga soal-soal konflik keagamaan.

Wilayah Kerjanya dimana Saja?

  1. Wilayah jelajah sosiologi agama memotret agama yang telah melembaga dalam kehidupan masyarakat suku atau ras tertentu ke kelompok, hingga suatu bangsa.ilmu ini berfokus pada kelompok dan institusi agama atau pembentukan, pemeliharaan, dan kematiannya. Yaitu agama yang telah melembaga dalam kehidupan organisasi sosial ekonomi dan politik. Agama Ma yang terlembaga dalam bentuk mazhab dan denominasi, baik yang transnational maupun yang lokal.
  2. Wilayah kerja sosiologi agama juga bekerja pada perilaku individu dalam kelompok masyarakat atau proses sosialisasi konversi perilaku ritual leadership, Karisma stratifikasi deferensiasi dan lain sebagainya.
  3. Wilayah kerja lainnya adalah melihat dinamika sosial keagamaan seperti,
  • Konflik antar kelompok agama contoh Katolik versus Protestan, Kristen versus muslim, denominasi arus utama versusKultus dan lain-lain.
  • Kohesi dan harmoni sosial
  • Gerakan sosial keagamaan titik isu-isu mengenai fundamentalisme terorisme dan bentuk gerakan lainnya ada dalam wilayah ini.
  • Wilayah jelajah lainnya adalah melihat agama dalam masyarakat Industri Modern titik terutama kaitan agama dengan gerakan kesalehan atau pietisism, komodifikasi agama, dan lain sebagainya.
  • Agama dan hajat hidup masyarakat sebagai agama dan pertanian agama ketahanan pangan, dan lain-lain. Sekali lagi deskripsi wilayah Cilacap hanya untuk memberikan gambaran kajian an sosiologi agama, bahwa para ahli memiliki deskripsi yang lebih jauh sudah barang tertentu itu kabar baik karena kajian sosiologi agama dinamis dan terus berkembang.

Demikian materi dan pembahasan seputar sosiologi agama dasar, semoga artikel di atas dapat membantu Anda ya, sampai Jumpa!

By Yusup Nurohman

Content Writer and SEO in Yogyakarta, We love Sociology and learn something new everyday

4 thoughts on “Mengenal Sosiologi Agama, Gimana yah Agama dalam Perspektif Sosiologi”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *